1 Komentar

Edmund, Turkish Delight, Penyihir Putih = Hawa, Khuldi, Setan?

Kita dapat berpendapat bahwa Turkish Delight mempesona Edmund, dan ia terpaksa berteman dengan sang Penyihir, dan menjadi pengkhianat bagi saudara-saudaranya. Lewis, bagaimanapun, tampaknya tidak mendukung gagasan bahwa Edmund kekurangan kontrol penuh terhadap tindakannya. Lewis tidak mengutuk Edmund, tapi dia menjelaskan bahwa Edmund tidak memiliki moral dan kedewasaan. Lewis tidak memaafkan perilaku Edmund dengan menghubungkannya dengan permen sihir dan penyihir. Edmund menyerah tanpa perjuangan. Jika Lewis menulis bahwa Edmund masih mau berusaha melawan godaan, mungkin akan mendapat simpati lebih dari kita pada awal cerita. Edmund terpaku pada Turkish Delight, bahkan setelah ia jauh dari sang Penyihir. Karena keserakahannya, ia solah olah buta pada kekejaman sang penyihir. Aslan juga tidak memaafkan perilaku Edmund karena Turkish Delight. Dosanya bukan terletak pada keinginannya pada Turkish delight, tapi karena keserakahannya sehingga membahayakan saudara saudarinya dan tanah Narnia sendiri. Gambaran Lewis terhadap Edmund mengutuk bahwa “Iblis membuat saya melakukannya”.

*dikutip dari Essay Spark Notes dengan dibuat perubahan

1 comments on “Edmund, Turkish Delight, Penyihir Putih = Hawa, Khuldi, Setan?

  1. Kalau menurut pribadi….memang,sih….,awal-awal cerita ,waktu edmund dikasih manisan turki sama jadis,itu tuh….kaya cerita islam…,edmund-turkish delight-penyihir=hawa-khludi-setan….,emang hampir mirip,kan?.Tapi…sejauh ini….menurut saya Narnia yang terbaik….film terbaik dan selalau menjadi film favorite number 1 in my self.Narnia…..AMAZING.

Tinggalkan Balasan ke Isna Pevensie Batalkan balasan